Halaqah 96: Kemunafikan adalah Kekufuran (Bagian 1)

Halaqah yang ke-96 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah adalah tentang kemunafikan adalah kekufuran bagian 1.

Beliau mengatakan,

والنفاق هُوَ الْكفْر


Dan kenifaqan itu adalah kekufuran.

أَن يكفر بِاللَّه ويعبد غَيره


Dia kufur kepada Allah & menyembah kepada selain Allah.

Kita tahu bahwasanya nifaq ini adalah menampakkan keislaman, didepan orang dia mengatakan saya adalah muslim bahkan berani untuk bersumpah bersyahadat tapi didalam hatinya dia tidak percaya kepada Allah dan juga RasulNya, di depan orang islam dia menampakkan bahwasanya dia shalat menyembah Allah, tapi ketika dia dalam keadaan sendirian tidak dilihat oleh manusia dia menyembah kepada selain Allah.

Ini dinamakan dengan nifaq/ kemunafikan dan ini adalah kekufuran, Nifaq ini adalah bagian dari kekufuran keluar dari agama Islam, bedanya kalau kekufuran yang jelas mereka menampakkan bahwasanya mereka adalah Nasrani mereka Yahudi mereka menyembah berhala adapun orang² munafik mereka di depan orang Islam menampakkan keislaman tapi di belakang orang Islam sama amalannya dengan orang-orang kafir yang lain, jadi nifaq ini dalam kekufuran adalah selama dia masih menampakkan keislaman di depan kita dan tidak menunjukkan kekufuran maka kita bermuamalah dengan orang tersebut sesuai dengan lahir selama dia tidak menampakkan kekufurannya ya kita bermuamalah kita perlakukan orang tersebut sebagaimana orang Islam yang lain sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

وَيظْهر الْإِسْلَام فِي الْعَلَانِيَة


Dan dia menampakkan keislaman di depan orang banyak, ini namanya kemunafikan dan ini adalah kenikmatan yang besar yang mengeluarkan seseorang dari agama Islam

مثل الْمُنَافِقين الَّذين كَانُوا على عهد رَسُول الله 


Seperti orang² munafik yang ada dizaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diantaranya adalah Abdullah bin ubay bin salul & dia adalah pemimpinnya orang munafik, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memperlakukan orang tersebut sesuai dengan dhahirnya dia menampakkan keislaman ya diperlakukan seperti orang Islam yang lain kalau dia meninggal dishalatkan, dikafani, dimandikan sebagaimana orang Islam yang menjadi kuburkan di kuburan orang Islam.

Jadi kemunafikan yang besar Ini adalah sebuah kekufuran oleh karena itu nanti dihari Kiamat Allah akan kumpulkan mereka, orang² munafik & juga orang² yang kafir dan jahanam.

اِنَّ اللّٰهَ جَامِعُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْكٰفِرِيْنَ فِيْ جَهَنَّمَ جَمِيْعًاۙ


Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang² munafik dan orang² kafir di dalam Jahanam.

Dan Allah subhanahu wata'ala menyebutkan bahwa orang² munafikin justru berada ditingkatan Neraka yang paling bawah.

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ


Sesungguhnya orang² munafik itu berada di Neraka yang paling bawah.

Menunjukkan bahwasanya kekufuran mereka justru lebih dahsyat daripada kekufuran orang kafir yang lain.

Para ulama menjelaskan karena orang² munafik mereka hidup ditengah² orang Islam mereka mendengar ayat mendengar hadits harusnya itu ada pengaruhnya didalam diri mereka adapun orang² kafir yang asli mereka berada jauh dari orang Islam mereka diNegeri kafir & seandainya mereka mendengar ayatpun tidak sebanyak orang² munafik, ternyata orang² munafik tersebut tetap diatas kuburannya menunjukkan tentang bagaimana dahsyatnya kekufuran yang ada di dalam diri orang munafik.

Kemudian yang kedua karena orang munafik mereka berada di tengah orang Islam & mereka mengetahui tentang berita² orang Islam dan tentunya demikian adalah sangat membahayakan orang Islam karena orang² munafik tadi akan mengabarkan kabar-kabar kepada musuh² Islam sampai mereka menjadi musuh dalam selimut tentunya ini lebih membahayakan daripada orang kafir yang asli.

Sehingga tidak heran kalau orang munafik ini berada di tingkatan Neraka yang paling bawah.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url