Halaqah 35: Keadaan Orang-orang yang Beriman yang Berdosa di Hari Kiamat

Halaqah 35: Keadaan Orang-orang yang Beriman yang Berdosa di Hari Kiamat

Iman dan amal shalih adalah sebab seseorang mendapatkan keamanan di hari kiamat. Sebaliknya, dosa-dosa dan maksiat bagi seorang mukmin akan menjadi sebab kesusahan di hari kiamat.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

أَمْ حَسِبَ الَّذينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذينَ آمَنُوا وَ عَمِلُوا الصَّالِحاتِ سَواءً مَحْياهُمْ وَ مَماتُهُمْ ساءَ ما يَحْكُمُونَ
 
“Apakah orang-orang yang melakukan dosa menyangka bahwasanya Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih? Yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka. Amat buruklah apa yang mereka sangka tersebut.” (QS Al Jatsiyah: 21)

◆ Orang yang tidak membayar zakat emas dan perak, maka akan disetrika dahi, lambung, dan punggung mereka dengan lempengan emas dan perak yang dipanaskan di neraka Jahannam.

◆ Orang yang memiliki unta kemudian dia tidak membayar zakatnya, maka dia akan ditelentangkan di tempat yang rata kemudian unta-unta tersebut akan menginjak-injaknya dan menggigitnya.
◆ Orang yang memiliki sapi dan kambing kemudian dia tidak membayar zakatnya, maka hewan-hewan tersebut akan menginjak-injaknya dan menanduknya.
Demikian dilakukan terhadap mereka sampai hari keputusan. (HR Muslim)

◆ Orang-orang yang meminta kepada orang lain bukan dengan alasan yang dibenarkan secara syariat, tapi hanya karena ingin memperbanyak hartanya maka akan datang di hari tersebut dalam keadaan wajah tidak berdaging.

مَا يزَالَ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ، حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِيْ وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
 
“Senantiasa seseorang meminta kepada manusia, sampai datang kepada hari kiamat dalam keadaan tidak ada di wajahnya sepotong dagingpun.”
(Hadits shahih, riwayat Bukhari dan Muslim)

◆ Orang yang pernah melakukan ghulul yaitu mengambil sebagian harta rampasan perang secara sembunyi-sembunyi, maka dia akan membawa harta tersebut pada hari kiamat.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَمَن يَغۡلُلۡ يَأۡتِ بِمَا غَلَّ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ‌ۚ
 
“Dan barangsiapa yang melakukan ghulul, maka dia akan membawa harta ghulul tersebut pada hari kiamat.” (QS Ali Imran: 161)

◆ Orang yang berkhianat di dunia, maka akan diberikan bendera di hari kiamat. Kemudian dikatakan “Ini adalah pengkhianatan Fulan bin Fulan”. (HR Muslim)

Sehingga manusia saat itu di Padang Mahsyar mengetahui bahwasanya dia adalah seorang pengkhianat.

Dan masuk dalam makna pengkhianatan adalah:
⑴ Pengkhianatan rakyat terhadap penguasa yang sah.
⑵ Pengkhianatan penguasa terhadap rakyatnya.
⑶ Pengkhianatan di dalam perjanjian.
⑷ Dan lain-lain.
⇒ Semakin besar pengkhianatan seseorang, maka akan semakin tinggi benderanya.

◆ Orang-orang yang sombong di dunia, maka akan dikumpulkan di Padang Mahsyar sebesar semut-semut kecil dalam bentuk manusia.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya: “Akan dikumpulkan orang-orang yang sombong di hari kiamat sebesar semut-semut kecil berbentuk manusia, mereka diselimuti kehinaan dari semua arah.” (Hadits hasan riwayat Tirmidzi)

◆ Orang yang meludah ke arah kiblat, maka ludahnya akan berada di antara dua matanya. (Hadits shahih riwayat Abu Dawud)
Demikianlah keadaan sebagian orang-orang yang beriman yang berdosa di Padang Mahsyar.

◆ Dan barangsiapa yang menutup aib seorang Muslim di dunia, maka Allah Subhānahu wa Ta’āla akan menutupi aibnya di hari kiamat.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

و من ستر مسلما ستره الله يوم القيامة
 
“Dan barang siapa yang menutup aib seorang Muslim maka Allah Subhānahu wa Ta’āla akan menutup aibnya di hari kiamat.” (HR Bukhari dan Muslim)
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Beriman Kepada Hari Akhir]
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url